KETIKA CINTA TAK HARUS DI BERI NAMA
2 posters
Halaman 1 dari 1
KETIKA CINTA TAK HARUS DI BERI NAMA
Udara yang cukup panas siang itu cukup membuat pori – pori kulit saya banyak mengelurkan keringat. Tetapi, saya cukup beruntung karena angkot yang tumpangi hanya berisi beberapa penumpang, hingga saya bisa lebih leluasa duduk tanpa harus berhimpit – himpitan dengan penumpang yang lain.
Tidak beberapa lama kemudian, angkot yang saya tumpangi kemudian sedikit merapat untuk kemudian naiklah dua orang penumpang. Seorang wanita yang mungkin umurnya saya perkirakan masih 20-an dengan dua orang anaknya. Secara jujur saya ingin mengatakan penampilan wanita muda itu dengan kedua orang anaknya itu jauh dari kesan menyejukkan mata. Rambut kusam dengan pakainnya yang bila boleh dikatakan tidak layak lagi.
Tetapi yang paling menarik perhatian saya adalah dua orang bocah yang duduk bersama perempuan itu. Dua orang bocah yang penampilan setali tiga uang dengan wanita muda itu. Bocah perempuan yang kira-kita umurnya delapan tahun duduk didekat saya, beberapa benjolan yang berisi nanah mengihiasi kepala dan bagian kaki serta lenganya. Dan sedikit menimbulakan bau yang kurang sedap. Begitu juga dengan bocah satu tahun yang berada dalam gendongan perempuan itu.
Beberapa penumpang yang ada didalam angkot itu, sedikit menutup hidungnya, mungkin karena bau yang ditimbulakan oleh koreng – koreng penumpang kecil itu. Saya yang kebetulan duduk di dekat dua bocah itu, rasaya pun ingin muntah, Karena bau anyir itu.
Merasa tidak diharapkan kehadirannya, wanita itu kemudian merapatkan bocah tertuanya untuk lebih dekat kepada tubuhnya, memeluk tubuh mungil itu dengan sebelah tangannya, sedang tangan yang satu ia pergunakan untuk menggendong bocah yan paling kecil. Tangannya kemudian membelai kepala anaknya yang tertua dan menciumnya penuh sayang.
Melihat apa yang dilakukan wanita muda itu, membuat hati saya jadi terenyuh. Saya yakin wanita itu pasti merasa bahwa orang – orang yang berada di angkot itu merasa terganggu dengan kehadiran mereka. Namun, perbuatannya tadi itu saya tafsirkan sebagai bentuk pembelaan kepada kedua anaknya. Sebagai bentuk wujud cinta seorang ibu keapada sang anak. Apapun keadaan anaknya.
Ah, saya jadi teringat dengan wanita mulia yang ada di ujung Sumatera. Ibu saya, yang selalu setia menyambut kedatangan saya dari luar kota tempat saya kuliah dengan senyumnya yang menawan. Tak Pernah saya berpikir betapa besar cinta wanita separuh paya itu kepada saya. Sebuah cinta yang murni bagaikan tetesan embun di pagi hari yang menyegarkan suasana pagi hari yang sejuk.
Perasaan cinta. Yang tidak hanya dilatar belakangi oleh nafsu untuk memiliki sepenuhnya yang dicintai. Sebuah perasaan yang tulus untuk kebahagiaan sang buah hati. Sebuah ungkapan kasih sayang untuk sebuah daging yang telah lama bersemayam dalam tubuhnya. Karena sesungguhnya cinta adalah perasaan di mana setiap orang yang memiliki perasaan itu akan sepenuhnya menyerahkan jiwa dan raganya untuk yang di cintai.
Rumit memang, untuk mendefinisikan rasa cinta yang tak akan pernah habis untuk di bahas keberadaannya. Namun, toh tak ada salahnya bila kemudian saya merasakan rasa cinta begitu besar kepada semua yang layak untuk saya cintai apapun itu bentuknya. Tanpa aturan – aturan yang mengharuskan cinta itu untuk di definisikan artinya secara kaku.
Seperti juga perasaan wanita muda yang saya jumpai terhadap dua orang anaknya yang berada di angkot, kepada dua bocah yang mungkin sebagian orang mengganggapnya sebagai makhluk yang jijik. Tapi itulah sebenarnya rasa cinta yang kadang membuat kita memiliki energi lebih untuk melindungi orang yang kita cintai. Toh sebenarnya wanita itu juga mungkin seperti saya, tak mengerti apa itu sebenarnya definisi dari cinta yang abstrak. Wallahu.alam.
Tidak beberapa lama kemudian, angkot yang saya tumpangi kemudian sedikit merapat untuk kemudian naiklah dua orang penumpang. Seorang wanita yang mungkin umurnya saya perkirakan masih 20-an dengan dua orang anaknya. Secara jujur saya ingin mengatakan penampilan wanita muda itu dengan kedua orang anaknya itu jauh dari kesan menyejukkan mata. Rambut kusam dengan pakainnya yang bila boleh dikatakan tidak layak lagi.
Tetapi yang paling menarik perhatian saya adalah dua orang bocah yang duduk bersama perempuan itu. Dua orang bocah yang penampilan setali tiga uang dengan wanita muda itu. Bocah perempuan yang kira-kita umurnya delapan tahun duduk didekat saya, beberapa benjolan yang berisi nanah mengihiasi kepala dan bagian kaki serta lenganya. Dan sedikit menimbulakan bau yang kurang sedap. Begitu juga dengan bocah satu tahun yang berada dalam gendongan perempuan itu.
Beberapa penumpang yang ada didalam angkot itu, sedikit menutup hidungnya, mungkin karena bau yang ditimbulakan oleh koreng – koreng penumpang kecil itu. Saya yang kebetulan duduk di dekat dua bocah itu, rasaya pun ingin muntah, Karena bau anyir itu.
Merasa tidak diharapkan kehadirannya, wanita itu kemudian merapatkan bocah tertuanya untuk lebih dekat kepada tubuhnya, memeluk tubuh mungil itu dengan sebelah tangannya, sedang tangan yang satu ia pergunakan untuk menggendong bocah yan paling kecil. Tangannya kemudian membelai kepala anaknya yang tertua dan menciumnya penuh sayang.
Melihat apa yang dilakukan wanita muda itu, membuat hati saya jadi terenyuh. Saya yakin wanita itu pasti merasa bahwa orang – orang yang berada di angkot itu merasa terganggu dengan kehadiran mereka. Namun, perbuatannya tadi itu saya tafsirkan sebagai bentuk pembelaan kepada kedua anaknya. Sebagai bentuk wujud cinta seorang ibu keapada sang anak. Apapun keadaan anaknya.
Ah, saya jadi teringat dengan wanita mulia yang ada di ujung Sumatera. Ibu saya, yang selalu setia menyambut kedatangan saya dari luar kota tempat saya kuliah dengan senyumnya yang menawan. Tak Pernah saya berpikir betapa besar cinta wanita separuh paya itu kepada saya. Sebuah cinta yang murni bagaikan tetesan embun di pagi hari yang menyegarkan suasana pagi hari yang sejuk.
Perasaan cinta. Yang tidak hanya dilatar belakangi oleh nafsu untuk memiliki sepenuhnya yang dicintai. Sebuah perasaan yang tulus untuk kebahagiaan sang buah hati. Sebuah ungkapan kasih sayang untuk sebuah daging yang telah lama bersemayam dalam tubuhnya. Karena sesungguhnya cinta adalah perasaan di mana setiap orang yang memiliki perasaan itu akan sepenuhnya menyerahkan jiwa dan raganya untuk yang di cintai.
Rumit memang, untuk mendefinisikan rasa cinta yang tak akan pernah habis untuk di bahas keberadaannya. Namun, toh tak ada salahnya bila kemudian saya merasakan rasa cinta begitu besar kepada semua yang layak untuk saya cintai apapun itu bentuknya. Tanpa aturan – aturan yang mengharuskan cinta itu untuk di definisikan artinya secara kaku.
Seperti juga perasaan wanita muda yang saya jumpai terhadap dua orang anaknya yang berada di angkot, kepada dua bocah yang mungkin sebagian orang mengganggapnya sebagai makhluk yang jijik. Tapi itulah sebenarnya rasa cinta yang kadang membuat kita memiliki energi lebih untuk melindungi orang yang kita cintai. Toh sebenarnya wanita itu juga mungkin seperti saya, tak mengerti apa itu sebenarnya definisi dari cinta yang abstrak. Wallahu.alam.
Re: KETIKA CINTA TAK HARUS DI BERI NAMA
Banyak hal yang kita cintai tapi tidak banyak dari mereka yang kita sadari kbradaan'ny...
hmm, jadi brpikir ulang...
apa sjaa y yng sudah saya cintai tpii blum d'sadari...
hmm, jadi brpikir ulang...
apa sjaa y yng sudah saya cintai tpii blum d'sadari...
Similar topics
» ketika seorang IBU diciptakan
» Futur (ketika iman sedang “turun”)…
» Surat "CINTA" Jeanny Dive...
» Bila Aku Jatuh Cinta
» Surat Cinta Untukmu Kekasihku..
» Futur (ketika iman sedang “turun”)…
» Surat "CINTA" Jeanny Dive...
» Bila Aku Jatuh Cinta
» Surat Cinta Untukmu Kekasihku..
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Sat Feb 01, 2014 4:07 pm by Iwan Nirwana
» MAULID NABI DAN KONTROVERSI MAKNA BID'AH
Mon Jan 06, 2014 4:12 pm by Iwan Nirwana
» Bacaan Melihat dan Melewati Iringan Jenazah
Sat Jan 04, 2014 6:34 pm by Iwan Nirwana
» 1.2 TRILIUN RUPIAH HANYA UNTUK KEMBANG API
Thu Jan 02, 2014 6:41 pm by Iwan Nirwana
» lintas alam FKPI
Thu Dec 26, 2013 11:54 pm by Kalila
» all sahabat-sahabat
Sat Sep 08, 2012 1:24 pm by agussonisetiawan
» Kisah Si Pitung Jagoan Betawi
Fri May 04, 2012 10:42 pm by Tamu
» Tips mempercepat koneksi internet anda
Fri Apr 13, 2012 1:47 pm by Sharingan Eyes
» Download lagu2 islami
Fri Apr 13, 2012 1:42 am by Iwan Nirwana